Heat cured acrylic
resin, komposisinya terdiri dari dua kemasan yaitu:
1. Polymer (Bubuk):
- Polymer; poly (methyl methacrylate). Polimer, polimethyl metacrylate, baik serbuk yang diperoleh dari polimerisasi methyl metacrylate dalam air maupun pertikel yang tidak teratur bentuknya yang diperolah dengan cara menggerinda batangan polimer.
- Initiator Peroxide; berupa 0,2-0,5% benzoil peroxide.
- Pigmen; sekitar 1% tercampur dalam partikel polymer.
2. Cairan (Monomer):
- ¬Monomer: methyl methacrylate.
- Stabilizer; sekitar 0,006% hydroquinone untuk menccegah polymerisasi selama penyimpanan.
- Terkadang terdapat bahan untuk memacu cross-link; seperti ethylene glycol dimethacrylate.
(E. combe 1992: 270)
1. Polymer (Bubuk):
- Polymer; poly (methyl methacrylate). Polimer, polimethyl metacrylate, baik serbuk yang diperoleh dari polimerisasi methyl metacrylate dalam air maupun pertikel yang tidak teratur bentuknya yang diperolah dengan cara menggerinda batangan polimer.
- Initiator Peroxide; berupa 0,2-0,5% benzoil peroxide.
- Pigmen; sekitar 1% tercampur dalam partikel polymer.
2. Cairan (Monomer):
- ¬Monomer: methyl methacrylate.
- Stabilizer; sekitar 0,006% hydroquinone untuk menccegah polymerisasi selama penyimpanan.
- Terkadang terdapat bahan untuk memacu cross-link; seperti ethylene glycol dimethacrylate.
(E. combe 1992: 270)
Self cured acrylic
Komposisi serupa dengan bahan heat cured acrylic, kecuali bahwa cairannya mengandung bahan activator seperti dimethyl-p-toluidine. Perbandingan bahan akrilik heat cured dengan bahan akrilik self cured sebagai berikut :
a. Berbeda dalam metode aktivasinya.
b. Komposisinya sama tapi pada bahan self cured cairannya mengandung bahan activator seperti dimethyl paratoluidin.
c. Porositas bahan self cured lebih daripada bahan heat cured, meskipun tidak mudah dilihat pada resin yang diberi pigmen. Hal ini disebabkan oleh karena terlarutnya udara dalam monomer yang tidak larut dalam polimer pada suhu kamar.
d. Secara umum bahan self cured mempunyai berat molekul yang lebih rendah dan mengandung lebih banyak sisa monomer, yaitu sekitar 2-5%.
e. Bahan self cured tidak sekuat heat cured; transverse strength bahan ini kira-kira 80% dari bahan heat cured. Ini mungkin berkaitan dengan berat molekulnya yang lebih rendah.
f. Mengenai sifat-sifat rheologinya; bahan heat cured lebih baik dari self cured karena bahan self cured menunjukkan distorsi yang lebih besar dalam pemakaian. Pada pengukuran creep bahan poly (polymethyl methacrylate), polimer heat cured mempunyai deformasi awal yang lebih kecil, juga lebih sedikit creep, dan lebih cepat kembali dibandingkan dengan bahan self cured.
g. Stabilitas warna bahan self cured jelek, bila dipakai activator amina tertier dapat terjadi penguningan setelah beberapa lama.
Komposisi serupa dengan bahan heat cured acrylic, kecuali bahwa cairannya mengandung bahan activator seperti dimethyl-p-toluidine. Perbandingan bahan akrilik heat cured dengan bahan akrilik self cured sebagai berikut :
a. Berbeda dalam metode aktivasinya.
b. Komposisinya sama tapi pada bahan self cured cairannya mengandung bahan activator seperti dimethyl paratoluidin.
c. Porositas bahan self cured lebih daripada bahan heat cured, meskipun tidak mudah dilihat pada resin yang diberi pigmen. Hal ini disebabkan oleh karena terlarutnya udara dalam monomer yang tidak larut dalam polimer pada suhu kamar.
d. Secara umum bahan self cured mempunyai berat molekul yang lebih rendah dan mengandung lebih banyak sisa monomer, yaitu sekitar 2-5%.
e. Bahan self cured tidak sekuat heat cured; transverse strength bahan ini kira-kira 80% dari bahan heat cured. Ini mungkin berkaitan dengan berat molekulnya yang lebih rendah.
f. Mengenai sifat-sifat rheologinya; bahan heat cured lebih baik dari self cured karena bahan self cured menunjukkan distorsi yang lebih besar dalam pemakaian. Pada pengukuran creep bahan poly (polymethyl methacrylate), polimer heat cured mempunyai deformasi awal yang lebih kecil, juga lebih sedikit creep, dan lebih cepat kembali dibandingkan dengan bahan self cured.
g. Stabilitas warna bahan self cured jelek, bila dipakai activator amina tertier dapat terjadi penguningan setelah beberapa lama.
Bagian gigi Tiruan
resin akrilik
Basis gigi tiruan adalah bagian dari protesa yang memperoleh
dukungan melalui kontak yang erat dengan jaringan mulut dibawahnya.
(Philiips, 2003). Disebut juga polimetil metacrilate (PMMA). Polimetil
metacrilat murni tidak berwarna, transparan, dan padat.Turunan etilen yang
mengandung gugus vinil dalam rumus strukturnya. Menurut Mc Cabe (1998)
persyaratan bahan basis gigi tiruan dapat dibagi menurut beberapa sifatnya:
Sifat fisik
Warnanya sama dengan jaringan sekitar. Mempunyai dimensional stabily yang baik,
sehingga dalam kurun waktu tertentu bentuknya tidak berubah. Mempunyai spesifik
gravity yang rendah supaya gigi tiruan menjadi ringan.Mempunyai thermal conduvity yang tinggi, sehingga
pemakaiannya mampu untuk mempertahankan kesehatan mukosa rongga mulut dan
merasakan rangsangan panas dingin yang normal. Idealnya basis gigi tiruan radiopaque sehingga mampu untuk didereksi.
Sifat mekanik
Basis gigi harus mempunyai rigid
mempunyai modulus of ealstic yang
tinggi sehingga menguntungkan. Mempunyai elastic limit yang tinggi untuk
memastikan bahwa tekanan yang terjadi saat menggigit dan mengunyah tidak
menyebabkan perubahan yang permanen. Mempunyai flexural strengh yang cukup sehingga tidak mudah patah. Basis gigi
tiruan harus mempunyai fatigue life
yang kuat dan nilai fatigue limit yang tinggi. Mempunyai obrasion yang cukup
untuk mencegah keausan oleh karena bahan abrasi peembersih gigi tiruan atau
makanan.
Sifat kimia
Bahan gigi tiruan seharusnya inert
(tidak aktif). Secara alamiah tidak larut dalam cairan rongga mulut dan saliva
oleh karena perubahan sifat mekanik bahan dan menyebabkan menjadi tidak
hygienis
Sifat biologis
Bahan basis gigi tiruan tidak beracun
dan tidak menyebabkan iritsi bagi pemakainya.
Resin akrilik juga disebut akrilik
plastis karena dapat dibentuk lunak dan fleksibel atau kaku dan rapuh. Oleh
karena itu digunakan hampir 95% sebagai basis gigi tiruan (Craig, 2002).
Sifat-sifat resin akrilik antara lain transparan, toksisitas rendah daya serap
terhadap air tinggi, mudah patah, mudah porus, bisa berubah warna dan mudah
dimanipulasi. (Mc Cabe, 1998). Resin ini terbuat dari polimer methyl
metacrylat, dan memiki kelebihan antara lain warna dapat menyerupai gingiva
(estetik baik), daya serap air rendah , mudah dimanipulasi harganya relatif
terjangkau sifat fisik baik, perubahan dimensi kecil. tidak toksik, tidak
mempunyai rasa, dapat dipoles dan mudah dalam perawatan serta pemeliharaan.
Namun sifat yang kurang menguntungkan antara lain adalah mudah patah jika jatuh
dalam permukaan keras, porus dan dapat berubah warna akibat bahan makanan dan
minuman.
C.Sifat-sifat
Berikut adalah sifat-sifat dari akrilik :
1. PengerutanKetika
monomer metilmetakrilat terpolimerisasi untuk membentukpoli (metilmetakrilat), kepadatan massa bahan
berubah dari 0,94menjadi 1,19g/cm3. Perubahan menghasilkan pengerutan
volumetriksebesar 21%. Akibatnya, pengerutan
volumetrik yang ditunjukka
oleh massa terpolimerisasi sekitar 6-7%
sesuai dengan nilai yangdiamati
dalam penelitian laboratorium dan klinis
- Konduktivitas termalKonduktivitas termal adalah pengukuran termofisika mengenaiseberapa baik panas disalurkan melalui suatu bahan. Basis resinmempunyai konduktivitas termal yang rendah yaitu 0.0006
- 3. SolubilitasMeskipun basis gigitiruan resin larut dalam berbagai pelarut dansejumlah kecil monomer dilepaskan, basis resin umumnya tidak larutdalam cairan yang terdapat dalam rongga mulut
- 4. Stabilitas warnaResin akrilik polimerisasi panas menunjukkan stabilitas warna yangbaik. Resin akrilik menunjukkan nilai diskolorisasi yang paling rendahsetelah direndam dalam larutan kopi.
- 5. Porositas Adanya gelembung / porositas di permukaan dan di bawahpermukaan dapat mempengaruhi sifat fisis, estetik, dan kebersihanbasis gigitiruan. Porositas cenderung terjadi pada bagian basisgigitiruan yang lebih tebal. Porositas disebabkan oleh penguapanmonomer yang tidak bereaksi dan berat molekul polimer yangrendah, disertai temperatur resin mencapai atau melebihi titik didihbahan tersebut. Porositas juga dapat terjadi karena pengadukanyang tidak tepat antara komponen polimer dan monomer. Timbulnyaporositas dapat diminimalkan dengan adonan resin akrilik yanghomogen, penggunaan perbandingan polimer dan monomer yangtepat, prosedur pengadukan yang terkontrol dengan baik, sertawaktu pengisian bahan ke dalam mould yang tepat
D.Kegunaan Akrilik
- Pembuatan basis gigitiruan
- 2. Resin akrilik cross-linked untuk gigitiruan
- 3. Restorasi gigi ; tambalan, inlay dan laminate (resin komposit)
- 4. Peralatan ortodonsia dan pedodonsia
- 5. Mahkota dan jembatan (resin akrilik atau resin komposit)
- 6. Protesa maksilofasial (obturator pada celah palatal)
- 7. Inlay dan post-core pattern8. Pelindung mulut untuk atlet
E.Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan akrilikWarna menyerupai warna gusi
Mudah direstorasi bila patah tanpa mengalami distorsi
Mudah dibersihkan
Mudah pengerjaannya dan manipulasinyaKekuatannya cukup dengan
BJ yang berisi
Harga cukup murah dan cukup awet/ tahan lama
Tidak larut dalam cairan mulutEstetik sangat baikIkatan kimia
yang baik pada gigi tiruan akrilik
Kekurangan akrilik
Mudah patah
Menimbulkan macam-macam porus
Dapat mengalami perubahan bentuk jika disimpan di tempat
kering
Dapat menimbulkan alergi
Daya tahan fatik rendahKonduktivitas rendahKekuatan fleksural
rendah
Oleh Angga Nurunda Putra
Oleh Angga Nurunda Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar